Eps 02 (Ocehan Anak Pertama) #kilastanya

    Kali ini kita ngobrol dengan seseorang yang berinisial "V" yang tidak ingin disebut namanya. Seorang anak pertama dengan berbagai keluh kesahnya.
    Menjadi anak pertama tidak semudah dan senikmat yang orang lain lihat. Banyak sekali hal yang harus di lalui. Belajar hidup mandiri, menopang bahu dengan berbagai masalah sendiri, dan banyak halnya. Keadaan menuntut seorang anak pertama menjadi sosok yang harus kuat, tegar, dan menjadi contoh setiap orang. 

Kilas    : Bagaimana rasanya menjadi anak pertama?
V          : Jadi anak pertama, ada enaknya dan ada enggak enaknya.
Kalo ngomongin yang enaknya, enak karena semua barang pasti baru, hahaha. Terus enaknya juga bisa nyuruh-nyuruh adik aku dan aku mikirnya jadi anak pertama itu bisa semena-mena. Tapi kalo ngomongin ga enak, wah... banyak juga. Salah satunya sih, jadi anak pertama itu tanggungannya berat Mau ga mau harus mikir adiknya, harus bisa jadi contoh yang baik, pokonya di tuntut harus sempurna. Harus sering ngalah itu pasti apalagi jarak umur aku dan adik aku itu beda jauh banget. 
Pokoknya anak pertama itu harus kuat menghadapi apapun sendiri, harus bisa jadi pegangannya orang tua. Kalo orang tua ada masalah yang tahu pertama pasti anak pertama, ya walaupun ga semua sih tapi aku yakin sebagian besar begitu. 
Terus anak pertama itu belajar apapun sendiri, contoh kecilnya cara menggunakan sesuatu. Anak pertama harus bisa belajar dan hasil belajar kita itu harus bisa kita ajarin ke adik-adik kita. Kadang itu aku merasa  jadi dewa yang dituntut harus bisa semuanya.  

Kilas    : Tapi kan tidak semua adik bisa dan mau disuruh. Gimana nih kalo adik kamu ga mau disuruh?
V         : Ya kalo mau nyuruh mikir dong pasti. Di sesuaikan sama kemampuan, di sesuaikan sama umur. Ya ga mungkin kan adik aku yang paling kecil yang umurnya baru 3 tahun terus aku suruh cuci piring. Beda ceritanya kalo dia ga mau karena emang males. Jadi aku itu punya 2 adik yang satu sudah SD yang satu itu masih kecil, belum sekolah. Sebenarnya dengan menyuruh itu aku juga membantu ibuku untuk mendidik adik aku supaya lebih mandiri gitu. 

Kilas    : Manusia kan punya rasa jenuh, capek Nah bagaimana kalau suatu saat adik kamu itu bilang sama kamu kalau dia capek kamu perlakukan seperti itu?
V           : Aku bakal jawab, aku juga jenuh apalagi capek. Ya gimana ya, sifat anak pertama juga kebanyakan sukanya nyuruh-nyuruh, suka sok jadi pemimpin, hahaha. Kalo emang yang di suruh udah ga mau ya akhirnya melakukan hal itu sendiri, semua di kerjain sendiri. Tapi sekesel-keselnya aku sama adik aku pasti ada batasnya. Batasnya ya itu rasa sayang. Memang tidak bisa di pungkiri kalo sayang aku sama adik aku itu melebihi sayang aku sama diri sendiri. Secara ga sadar itu sudah terbentuk di dalam hati.

Kilas    : Anak pertama itu percobaan banget nggak sih. Semua awal mula hidup, kerasnya hidup anak pertama itu yang menjadi sebuah uji coba dari kehidupan. Baik tidaknya hal yang dilakukan oleh si anak pertama. Terus anak kedua, anak ketiga dan anak selanjutnya sebagai wanti-wanti dari anak pertama. Supaya ga ngalamin gagal seperti anak pertama.
V            : Ini aku bilang bener banget sih. Mau ga mau jadi patokan. Tapi aku seneng juga, secara tidak langsung aku jadi belajar banyak banget tentang hidup.

"Anak pertama adalah tolak ukur dalam sebuah keluarga. Kebahagiaan adalah sebuah bonus dari proses pembelajaran hidup"

Kilas    : Ada quotes yang mengatakan "Parents' first dreams are in their first child." Pernah ga sih khawatir kalau mimpimu akan gagal?
V         : Ya pasti pernahlah. Namanya juga manusia, takut gagal itu pasti. Apalagi Parents' first dream, serem ga tuh. Mimpi pertama aku juga mimpi pertama orang tuaku. Khawatirnya juga berkali-kali lipat. Tapi Alhamdulillah nya orang tuaku itu bukan tipe yang menentukan apa yang harus aku lakukan, bukan tipe yang mendekte banget tapi juga masih dalam pengawasan tentunya.

Kilas       : Bagaimana pendapat kamu, kalau ada oran tua yang merasa pilihan mereka adalah yang terbaik walaupun harus mematahkan mimpi sang anak?
V               : Aku sering banget lihat masalah seperti ini. Kalo menurutku, orang tua atau anak itu ga ada yang salah sih, cuma butuh komunikasi yang baik aja. Cari jalan tengahnya atau emang perlu ada yang mengalah, soalnya itu berhubungan dengan ego. Menurutku, dalam hubungan apapun kadang perlu menurunkan ego. Kan ga mungkin juga orang tua akan kasih hal yang buruk ke anaknya. Nah, balik lagi perlu komunikasi yang baik. Si anak juga berhak membuktikan kalau yang di lakukan adalah yang dia mau. Tapi kalau memang mengharuskan anak untuk mengalah juga tidak ada salahnya. Karena kita juga tidak tau mana pilihan yang lebih baik dan terbaik dari suatu mimpi. Bahkan terkadang diri kita sendiri pun tidak tahu mana yang terbaik untuk hidup kita. 

"Antara anak dan orang tua memerlukan komunikasi yang baik. Menurunkan ego untuk sebuah keputusan bersama"

Kilas    : Pernah bilang sama orang tua kalau kamu itu capek dengan segala masalah dan tuntutan menjadi anak pertama?
V          : Kayanya ga pernah sih. Aku tipe orang yang apa-apa itu di pendam. Mau masalah besar ataupu  kecil itu mikir, cuma aku yang bisa selesaikan semua. Paling cuma ngeluh karena kecapean habis kegiatan.

Kilas    : Kalau boleh, sampaikan uneg-unegmu menjadi anak pertama
V         : Cuma mau ngomong, aku itu sayang banget sama mereka (keluargaku). Aku pingin banget jadi kebanggaan keluarga, pokoknya pingin berguna terutama untuk keluargaku. Kalo masalah uneg-uneg sejauh ini belum ada dan semoga tidak ada yang membekas. Soalanya kalo udah sayang itu udah lupa.

Kilas      : Kalau disuruh milih, Pilih jadi anak pertama, tengah, terakhir atau jadi anak tunggal?
V          : Aku pilih jadi anak terakhir 2 bersaudara. Punya kakak cowo kayanya seru. Tapi aku tetap bersyukur menjadi anak pertama. Karena semua itu sudah pada porsinya. Enak ga enaknya pasti semua merasakan juga.

Kilas    : Pesan untuk anak pertama
V     : Pesan untuk anak pertama, Lebih legawa, lebih kuat, pokoknya bismillah, banyakin bersyukurnya dan jangan banyak insecure. Hidup ini masih berlanjut jangan nyerah untuk jadi anak pertama. Semangat.

    Disisi lain aku(Kilas) juga seorang anak pertama dan memang ku akui, jadi anak pertama itu berat banget. Aku pernah mengutarakan pernyataan yang selama ini ada di kepalaku. Aku tanya sama Ibu
"Bu, kenapa aku harus jadi dan di lahirkan sebagai anak pertama?" (pertanyaan yang tidak masuk akal yang tidak pernah diketahui jawabannya)
Ibuku menjawab, "Karena itu takdir" (jawaban yang mutlak yang akan di jawab oleh banyak orang). Kemudian beliau melanjutkan ucapannya,
"Tuhan sudah memilih bahu-bahu yang kuat, tegar, dan sabar untuk jadi anak pertama. Tuhan sudah meletakkan bahu itu kepada orang yang di pilih. harusnya kamu bersyukur menjadi salah satu yang di pilih. Cinta pertama orang tua itu ada pada anak pertama. Bukan cinta satu-satunya, tapi cinta pertamanya. Karena kalau cinta satu-satunya itu mustahil kecuali anak tunggal. Sebab, cinta itu akan di bagi sama rata untuk anak kedua, ketiga, dan seterusnya."
"Mimpi pertama orang tua itu ada pada anak pertama. Kita sebagai orang tua berani bermimpi dan berekspetasi tinggi. Kita biarkan kamu memilih jalan kamu sendiri, kamu menghadapi masalah kamu sendiri dan menyelesaikannya sendiri. Karena kalau kamu gagal, hanya diri kamu yang bisa menolong. Orang tua hanya bisa membantu tetapi tidak bisa menolong. Kita sudah ajarkan itu sama kamu, supaya kamu jadi anak yang kuat dan jadi contoh untuk adik-adikmu."
"Ibu pernah merasakan seperti kamu karena Ibu juga anak pertama. Pikiran itu bukan cuma satu tetapi bercabang. Mikirin orang tua, mikirin masa depan, mikirin adik (bisa ga ya adik aku lebih baik dari aku). Karena mau tidak mau adik itu akan dan selalu mencontoh kakaknya. Itu akan jadi perbandingan dalam diri mereka."

"Tetap kuat ya kamu anak pertama. Kamu manusia kuat yang dipilih Tuhan karena kamu istimewa"


Sampai Jumpa di next conversation bersama orang-orang yang akan mengisi tulisan di blog ini. 
Terima Kasih atas waktunya untuk membaca tulisan ini. Semoga harimu menyenangkan selalu dan semanis gula jawa. Sukses!


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Eps 03 (Ayahku Adalah Nahkoda Hidupku) #kilastanya

Eps 01 (Membandingkan Diri Sendiri dengan Orang lain) #kilastanya